Gejolak Kawula Muda

Posted by Irwan ibnu syam Label:


Oleh : Irwan Saputra
بسم الله الرحمن الرحيم
“ahh.. biasa, namanya juga anak muda”, begitulah kata sebagian orang. Suatu ungkapan yang mendeskripsikan terhadap tindakan para pemuda yang tak wajar jika dilakukan bukan oleh selain mereka, namun “pantas” jika yang melakukanya adalah para pemuda. Pada umumnya, tindakan tersebut adalah sesuatu hal yang buruk dan melanggar batas-batas syari’at Islam yang telah ditentukan. Namun, karena yang melakukan tindakan tersebut adalah seorang pemuda, persepsi masyarakat menganggap bahwa hal itu adalah wajar jika yang melakukannya adalah kawula muda yang sedang berada pada fase pubertas.

            Masa muda adalah masa emas yang kebanyakan orang berpendapat bahwa fase ini harus dilewati dengan kesenangan dan foya-foya. Bahkan mereka memiliki slogan “kecil di manja, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk syurga”,. Sungguh ungkapan yang aneh dan tidak rasional. Bagaimana mungkin ada seorang manusia yang menghabiskan hidupnya untuk berfoya-foya dan ketika di akhirat mendapatkan balasan syurga?. Padahal Allah Jalla wa ‘ala berfirman:

“Celakalah orang yang bermegah-megahan, hingga mereka masuk ke dalam kubur.(At-Takatsur: 1-2)
            Hendaklah para pemuda mengetahui bahwa segala sesuatu yang dilalui dari kehidupan ini akan dimintai pertanggung jawabannya, termasuk masa muda. Sebagai mana dalam sabda nabi salallahu’alaihi wasallam:

“Tidak akan bergeser kaki seorang manusia dari sisi Allah, pada hari kiamat (nanti), sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang lima (perkara): tentang umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya bagaimana ia lalui, hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan, serta bagaimana di mengamalkan ilmunya.”( HR.Tirmidzi no. 2416, diHasankan oleh syaikh Al-Bani)

Gejolak syahwat kawula muda memang menjadi problem, sehingga kebanyakan para pemuda terjebak dalam hawa nafsunya. Syaikh Muhammad bin Shaleh al-‘Utsaimin berkata, “Sesungguhnya sebab-sebab (yang mendukung terjadinya) penyimpangan dan (banyak) masalah (di kalangan) para pemuda sangat banyak dan bermacam-macam, karena manusia di masa remaja akan mengalami pertumbuhan besar pada fisik, pikiran dan akalnya. Karena masa remaja adalah masa pertumbuhan, sehingga timbullah perubahan yang sangat cepat (pada dirinya). Oleh karena itulah, dalam masa ini sangat dibutuhkan tersedianya sarana-sarana untuk membatasi diri, mengekang nafsu dan pengarahan yang bijaksana untuk menuntun ke jalan yang lurus.(Kitab “Min musykilaatisy syabaab” hal. 12). Dan berikut adalah poin-poin yang perlu di perhatikan oleh para pemuda agar dapat menjalani masa mudanya dalam keridhaan Allah.

  1. 1.      Manfaatkan waktu untuk hal yang bermanfaat

Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.(Al-‘Asr: 1-3)

Ayat di atas menerangkan tentang urgensi waktu, jika waktu tidak dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat, maka pasti ia akan habis dalam hal kesia-siaan dan keburukan.

Al Imam Asy Syafi’i berkata : “ Aku pernah berteman dengan orang-orang sufi dan aku tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari mereka kecuali dua kalimat saja :

Pertama :

الوقتسيف،فإنقطعتهوإلاقطعك .
“Waktu itu bagaikan pedang, bila engkau tidak memotongnya, dialah yang akan menebasmu.”

Kedua :

ونفسكإنلمتشغلهابالحقوإلاشغلتكبالباطل .
“Dan nafsumu, bila engkau tidak menyibukkannya dengan kebenaran, maka dialah yang akan menyibukkanmu dengan kebathilan.”(laa taqrabuzzina, Ibnul Qayyim)

  1. 2.      Perdalam ilmu agama

Sebagaimana lazimnya, bahwa kebanyakan para pemuda terus memperdalam ilmu yang mereka bidangi. Sehingga mereka terlupakan bahwa mereka juga dituntut untuk memperdalam ilmu syari’at, agar dapat menjalani hidup sesuai yang telah ditetapkan Allah Jalla wa’ala. Jika seorang pemuda terus memperdalam ilmu agama, maka hendaklah diharapkan kebaikan darinya. Dengan ilmu yang dimilikinya, maka ia dapat menahan diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah dan dapat lebih bersemangat untuk mengerjakan perintahNya.

“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan pada dirinya,maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no.71)

  1. 3.      Lihatlah, siapa temanmu?

المرء على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالل
“Seorang manusia akan mengikuti agama teman dekatnya, maka hendaknya salah seorang darimu melihat siapa yang dijadikan teman dekatnya”(HR.Abu Dawud no.4833)

Seorang teman sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Dan dapat kita lihat bahwa tidaklah seorang pejudi maka akan berteman dengan pejudi juga, pemabuk dengan pemabuk, pecandu narkoba dengan pecandu narkoba dan seorang alim dengan alim lainya. Dan tiap-tiap teman yang didekati memiliki pengaruh yang berbeda terhadap dirinya, tergantung siapa yang ditemaninya. Sebagaimana sabda rasul:

“Perumpamaan teman duduk (bergaul) yang baik dan teman duduk (bergaul) yang buruk (adalah) seperti pembawa (penjual) minyak wangi dan peniup al-kiir (tempat menempa besi), maka penjual minyak wangi bisa jadi dia memberimu minyak wangi, atau kamu membeli (minyak wangi) darinya, atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang harum darinya. Sedangkan peniup al-kiir (tempat menempa besi) bisa jadi (apinya) akan membakar pakaianmu atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang tidak sedap darinya”(HR.al-Bukhari no.5214)

  1. 4.      Pikirkan kehidupan masa depan

“bukankah akhir itu lebih baik dari pada yang permulaan?” (Ad-Dhuha: 3)

Hendaklah para pemuda berpikir tentang masa depanya, baik yang di dunia maupun akhirat. Sehingga dengan itu mereka akan lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh demi meraih masa depan yang indah. Kealpaan para pemuda terhadap rencana masa depan mereka membuat mereka lemah dan tidak tertarik untuk berusaha meraih kebaikan-kebaikan di masa depan. Dan merekapun jauh dari rahmat Allah.

Demikian saja yang dapat kami paparkan, dan semoga para pemuda islam dapat lebih bersemangat untuk meraih ridhaNya. Sehingga dimasukkan Allah kedalam salah satu golongan yang mendapatkan naungan di sisi Allah di akhirat kelak. Amin...

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّه
Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …”(HR.al-Bukhari no.1357)

Imam Abul ‘Ula al-Mubarakfuri berkata: “(Dalam hadits ini) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhusukan (penyebutan) “seorang pemuda” karena (usia) muda adalah (masa yang) berpotensi besar untuk didominasi oleh nafsu syahwat, disebabkan kuatnya pendorong untuk mengikuti hawa nafsu pada diri seorang pemuda, maka dalam kondisi seperti ini untuk berkomitmen dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah (tentu) lebih sulit dan ini menunjukkan kuatnya (nilai) ketakwaan (dalam diri orang tersebut)”.(Kitab “Tuhfatul ahwadzi” 7/57).

Wallahul muta’an...

0 komentar:

Posting Komentar